Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasi uji ini akan diketahui apakah rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Contoh kasus:
Seorang mahasiswi bernama Ana dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah rata-rata nilai matematika pada kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika pada SD di Yogyakarta. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 10 responden diketahui rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta adalah 7,47. Sedangkan rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia diketahui adalah 6,48. Data-data yang didapat sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
Subjek | Nilai SD | Nilai SD |
Di Yogyakarta | Harapan Mulia | |
1 | 8.00 | 7.10 |
2 | 8.23 | 6.32 |
3 | 7.56 | 5.45 |
4 | 7.34 | 5.84 |
5 | 8.24 | 6.28 |
6 | 6.85 | 7.15 |
7 | 7.65 | 8.62 |
8 | 6.15 | 6.28 |
9 | 7.21 | 5.00 |
10 | 7.48 | 6.76 |
Langkah-langkah uji dengan program SPSS
Ø Masuk program SPSS
Ø Klik variable view pada SPSS data editor
Ø Pada kolom Name ketik x, dan kolom Name pada baris kedua ketik y.
Ø Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik SD Yogya, untuk kolom pada baris kedua ketik SD Harapan Mulia.
Ø Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
Ø Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel x dan y.
Ø Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
Ø Klik Analyze - Compare Means - One Sample T Test
Ø Klik variabel SD Yogya dan masukkan ke kotak Test Variable, pada Test Value ketik angka 6,48.
Ø Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel. Hasil One Sample T Test
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia tidak berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta
Ha : Rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah 4,885
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1 = 9. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,262 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,9) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak dan Ha diterima jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (4,885 > 2,262) dan P value (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (4,885 > 2,262) dan P value (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta. Hasil t hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta lebih tinggi dari SD Harapan Mulia.