Minggu, 27 November 2011

ONE SAMPLE T TEST

Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasi uji ini akan diketahui apakah rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Contoh kasus:
Seorang mahasiswi bernama Ana dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah rata-rata nilai matematika pada kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika pada SD di Yogyakarta. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan sampel sebanyak 10 responden diketahui rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta adalah 7,47. Sedangkan rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia diketahui adalah 6,48. Data-data yang didapat sebagai berikut:

                        Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
Subjek
Nilai SD
Nilai SD
Di Yogyakarta
Harapan Mulia
1
8.00
7.10
2
8.23
6.32
3
7.56
5.45
4
7.34
5.84
5
8.24
6.28
6
6.85
7.15
7
7.65
8.62
8
6.15
6.28
9
7.21
5.00
10
7.48
6.76
     
Langkah-langkah uji dengan program SPSS
Ø  Masuk program SPSS
Ø  Klik variable view pada SPSS data editor
Ø  Pada kolom Name ketik x, dan kolom Name pada baris kedua ketik y.
Ø  Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik SD Yogya, untuk kolom pada baris kedua ketik SD Harapan Mulia.
Ø  Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
Ø  Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel x dan y.
Ø  Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
Ø  Klik Analyze - Compare Means - One Sample T Test
Ø  Klik variabel SD Yogya dan masukkan ke kotak Test Variable, pada Test Value ketik angka 6,48.
Ø  Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:

                            Tabel. Hasil One Sample T Test


Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1.   Menentukan Hipotesis
Ho :    Rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia tidak berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta
Ha :    Rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta
2.   Menentukan tingkat signifikansi
            Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3.   Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah 4,885
      4.   Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 10-1  = 9. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,262 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,9) lalu enter.
5.   Kriteria Pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak jika -t tabel < t hitung < t tabel
            Ho ditolak dan Ha diterima jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
            Ho ditolak jika P value < 0,05
6.   Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (4,885 > 2,262) dan P value  (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak
 7.  Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung > t tabel (4,885 > 2,262) dan P value (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa rata-rata nilai matematika kelas 6 SD Harapan Mulia berbeda dengan rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta. Hasil t hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika SD di Yogyakarta lebih tinggi dari SD Harapan Mulia.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting